Mahasiswa Program Studi Magister PPKn STKIP Arrahmaniyah melaksanakan field trip ke Desa Sinaresmi Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 11 Mei 2017.

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan mata kuliah Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diampu oleh Dr. Mohamad Sutisna, M.Pd., sebagai studi komparasi teori yang didapatkan oleh mahasiswa di kelas dengan keadaan faktual di lapangan terkait dengan nilai-nilai dan norma adat di kampung budaya Sinaresmi.

Suku Sinar Resmi merupakan satu dari tiga Suku Banten Selatan, selain Suku Cipta Gelar, dan Suku Cipta Rasa. Salah satu budaya yang sangat kental dan menonjol di masyarakat Suku Sinar Resmi adalah agrokultural atau “Pari Asli (Padi)”. Yakni rangkaian tata nilai atau tata aturan tentang bagaimana memperlakukan masyarakat setempat dengan “pan” (Beras), mulai dari menyiapkan lahan, mulai menanam, memelihara, memanen, hingga menyimpan pari (padi), dan sebagainya. Dan salah satu bagian pokok (vital) dalam “Pari Asli” adalah Budaya Leuit.

Leuit adalah sebutan untuk tempat penyimpanan pari (beras) sebelum dijadikan nasi. Itu jika di masyarakat Jawa dikenal dengan istilah “Lumbung”. Budaya Leuit adalah rangkaian dari struktur nilai dari kebiasaan atau aturan perilaku yang berhubungan dengan “Leuit”. Yang mencakup norma-norma tentang bilieving; menyimpan dan mengambil “pari” ke dan dari Leuit, saat merenovasi Leuit, pembatasan penggunaan konten Leuit, jenis dan fungsi Leuit, dan menyangkut pembangunan Leuit itu sendiri.

Kegiatan ini diikuti dan dikelola oleh mahasiswa Pasca Sarjana PPKn serta melibatkan civitas akademika STKIP Arrahmaniyah Depok, diantaranya adalah Ketua STKIP Arrahmaniyah Dr. Memed Karmedi, MM. Serta beberapa dosen Program Studi Magister Pascasarjana PPKn.

Sebagai output dari field trip ini, mahasiswa diwajibkan membuat produk laporan yang dikumpulkan kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Leave a Reply

"Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” - Ki Hajar Dewantara -